TfdiGfr7GSW0BSrpGUz6BSA9TA==

Survei Mengungkapkan 70 Persen Gen Z Meminta Bantuan Orangtua Saat Melamar Pekerjaan

Survei Mengungkapkan 70 Persen Gen Z Meminta Bantuan Orangtua Saat Melamar Pekerjaan
Ilustrasi: Gen Z yang sedang berada di dalam tempat bekerja. (Dok. WOLIPOP)

IDNHITS.com - Generasi Z, yang kini mulai memasuki dunia kerja, dikenal sebagai generasi yang paham teknologi dan terbiasa dengan informasi yang cepat. Namun, sebuah survei terbaru mengungkapkan fakta mengejutkan bahwa sebagian besar dari mereka justru meminta bantuan orangtua ketika melamar pekerjaan, meskipun mereka terhubung dengan dunia digital.

Survei yang dilakukan oleh Resume Templates di Amerika Serikat mengungkapkan bahwa 70% pekerja muda dari generasi Z meminta orangtua untuk membantu mereka mencari pekerjaan. Lebih lanjut, 25% dari mereka bahkan membawa orangtua saat wawancara, sementara 16% lainnya meminta orangtua untuk mengirimkan surat lamaran atas nama mereka. Temuan ini menunjukkan bahwa meskipun generasi ini dikenal dengan kemampuan digitalnya, mereka masih sangat bergantung pada dukungan orangtua dalam memulai karier mereka.

Pakar karier, Francisco Tobon, menyampaikan pandangannya terkait temuan ini. Menurutnya, meminta bantuan orang tua dalam membuat surat lamaran atau membawa orangtua saat wawancara dapat memberikan kesan kurang profesional.

"Itu bisa terlihat tidak profesional, kurang kredibilitas. Dia bisa terlihat sebagai orang yang tidak independen. Orang tersebut tidak mengambil inisiatif atas karier mereka sendiri," kata Tobon, seperti yang dilansir dari NBC Miami.

Survei juga menunjukkan bahwa peran orangtua, khususnya ibu, sangat dominan dalam membantu generasi Z dalam proses melamar pekerjaan. Sekitar 83% dari Gen Z yang disurvei mengaku bahwa kesuksesan mereka dalam mendapatkan pekerjaan berkat peran langsung orangtua mereka.

Meskipun demikian, pakar karier tidak sepenuhnya menyalahkan generasi ini. Francisco Tobon menjelaskan bahwa kondisi ekonomi yang sulit dan industri kerja yang penuh tantangan membuat wajar jika banyak Gen Z yang mencari dukungan dari orangtua. "Industri kerja dan kondisi ekonomi memang sedang tidak baik, sehingga wajar jika Gen Z meminta bantuan orang tua," tambahnya.

Namun, Tobon menyarankan agar orangtua lebih mengutamakan pendekatan yang kolaboratif dalam membantu anak-anak mereka. Misalnya, orangtua bisa mengirimkan lowongan pekerjaan kepada anak-anak mereka dan mendorong mereka untuk melamar secara mandiri. Selain itu, orangtua bisa ikut serta dalam latihan wawancara dan memberikan masukan mengenai surat lamaran tanpa melakukannya sepenuhnya untuk anak mereka.

"Orangtua bisa mengirimkan anak mereka lowongan kerja dan mendorong anak untuk mendaftar, mereka juga bisa duduk dengan mereka dan mengulas surat lamaran lalu membangunnya sendiri. Lebih kepada berkolaborasi. Jangan dikerjakan karena bukan orangtua yang akan duduk saat wawancara," jelasnya.

Hal lain yang perlu diwaspadai adalah tindakan orangtua yang menghubungi pihak HRD atau calon atasan atas nama anak mereka. Menurut Tobon, tindakan ini bisa berakibat fatal, di mana pelamar bisa langsung dicoret atau bahkan diblokir dari proses rekrutmen.

Dengan pendekatan yang lebih mandiri dan kolaboratif, diharapkan generasi Z dapat lebih percaya diri dan profesional dalam menghadapi dunia kerja yang semakin kompetitif. Orangtua diharapkan bisa memberikan dukungan yang membangun, tetapi tetap memberi ruang bagi anak untuk mengambil inisiatif dalam perjalanan karier mereka.

Advertisement
Advertisement
Advertisement