![]() |
Mahasiswa UNAIR Ciptakan Seavo, Inovasi Pengganti Plastik dari Sekam Padi dan Rumput Laut. (Dok. Ist) |
IDNHITS.COM — Inovasi hijau kembali mengharumkan nama Universitas Airlangga (UNAIR). Dua mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNAIR, Muhammad Maulana dan Nur Sofwatun Nisak, sukses meraih juara dua dalam ajang Business Plan Competition Bizmart 2025, yang digelar oleh Fakultas Bisnis Maritim Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS), Kamis (18/9/2025).
Kompetisi bergengsi bertema “Sustainability in Business: From Vision to Action” ini mempertemukan lebih dari 150 tim mahasiswa dari seluruh Indonesia untuk beradu ide bisnis berkelanjutan dan inovatif.
Inovasi “Seavo”: Produk ramah lingkungan pengganti plastik
Dalam ajang tersebut, Maulana dan Nisak memperkenalkan “Seavo”, produk kreatif berbahan limbah sekam padi dan rumput laut yang diolah menjadi berbagai barang fungsional, mulai dari wadah makanan hingga pelindung gawai.
Maulana menjelaskan bahwa ide ini lahir dari keprihatinan terhadap ketergantungan masyarakat pada plastik dalam kehidupan sehari-hari.
“Kami melihat kebiasaan masyarakat yang masih bergantung pada plastik. Melalui Seavo, kami ingin menghadirkan solusi produk yang ramah lingkungan, sehat, sekaligus mendukung keberlanjutan,” ujar Maulana, mahasiswa Program Studi Akuntansi UNAIR.
Sementara itu, Nisak menambahkan bahwa keunggulan Seavo tidak hanya terletak pada aspek ramah lingkungannya, tetapi juga efisiensi biaya produksi yang memungkinkan produk ini dikembangkan secara nyata.
“Bukan hanya murah dan ramah lingkungan saja, produk yang kami usung juga dapat berkontribusi bagi kesehatan masyarakat Indonesia,” jelas Nisak.
Antara tantangan dan harapan
Kesuksesan ini tak diraih dengan mudah. Maulana mengungkapkan bahwa kunci keberhasilan mereka adalah manajemen waktu di tengah kesibukan kuliah dan kegiatan lainnya.
“Give your best effort. Kami hanya ingin menuangkan hasil ide bisnis yang bukan sekadar inovasi saja, tapi juga membawa manfaat bagi semua. Tentu juga membawa nama besar Universitas Airlangga,” ujarnya.
Bagi keduanya, ajang Bizmart bukan sekadar lomba, tetapi juga wadah pembelajaran dan jejaring sosial yang memperluas wawasan tentang dunia bisnis berkelanjutan.
Maulana menegaskan bahwa mereka berkomitmen untuk melanjutkan pengembangan Seavo hingga tahap produksi massal, bukan hanya sekadar konsep di atas kertas.
“Ke depan, kami tidak ingin berhenti hanya sebagai perancang, tetapi juga sebagai pembuat. Seperti kata pepatah, ‘Kalau bukan sekarang, kapan lagi? Kalau bukan kita, siapa lagi?’ Oleh karena itu, kami siap melangkah lebih jauh untuk menciptakan perubahan nyata dan memberikan dampak positif bagi masyarakat,” tegas Maulana.